HARI RAYA IDIL FITRI 1 SYAWAL 1444 H.
HARI RAYA IDIL FITRI 1 SYAWAL 1444 H.
Alhamdulillah kemaren Hari Jumat & Sabtu tgl 21 & 22 April 23 sebagian besar Ummat Islam di Indonesia sudah merayakan hari Raya Idil Fitri 1 Syawal 1444 H.
Seperti kita ketahui bersama bahwa Hari Raya Idil Fitri 1 Syawal 1444 H memang mengalami perbedaan dalam pelaksanaan nya.
Ada yg merayakan pada Hari Jumat tgl 21 April 23 dan ada yg merayakannya pada Hari Sabtu tgl 22 April 23, sesuai dgn keyakinan kita masing2 dan menurut Ambo hal itu tidak perlu dipermasalahkan atau diributkan.
Yang jelas kemaren banyak tempat di Jakarta mengalami stag atau kemacetan yang luar biasa se akan2 tahun ini orang tidak banyak yang pulang mudik..
Pada hal jalanan keluar kota baik jalan toll maupun jalan arteri sepanjang P Jawa dan Sumatera juga mengalami kemacetan.
Ambo ngak tahu apa sebab nya jalan di Jakarta kemaren mengalami kemacetan, salah satu mungkin karena kurang tertib saja yg membawa kenderaan.
Pada awal tulisan ini sengaja Ambo tulis sebagian besar Ummat Islam telah merayakan Hari Raya Idil Fitri , karena setahu Ambo masih ada sebagian kecil diantara kita ada yang belum merayakan Hari Raya tsb. Bahkan kadang2 ada yang sd 5 ( lima) hari setelah Pemerintah menetapkan Hari Raya tsb. Alasan mereka adalah mereka belum melihat bulan sabit bukan hilal.
Sepengetahuan Ambo dulu ada satu aliran di Nagari Toluek Tigo Jangko Lintau Buo dan di Pariangan Batipuh yg menganut bahwa kalau mereka belum melihat bulan sabit , mereka belum membatalkan puasa nya. Dan bulan sabit itu harus kelihatan oleh mata telanjang mereka ( tanpa alat bantu teropong) ..?
Alasan mereka adalah ada Hadist Nabi yg mengatakan berpuasalah kamu sampai melihat bulan pada bulan berikut nya.?
Jadi mereka tidak peduli dgn sidang isbat dan PENGUMUMAN Pemerintah, Rukyat apa lagi yg nama nya hisab.. Bagi mereka harus melihat bulan dengan mata sendiri, sepanjang bulan belum terlihat ya mereka tetap melaksanakan puasa ..
Kalau dibilangin orang sudah lebaran, mereka akan jawab biar lah orang lain tsb belebaran yang kami belum lai?.
Tapi dilain pihak juga ada di daerah kita Sum Bar ( di daerah Pariaman) yg aliranya lebih cepat melaksanakan Hari Rayo dengan alasan lebih cepat lebih baik dan sesuai dgn perhitungan guru mengaji mereka.
Apakah bisa kita katakan aliran2 tsb suka2 mereka saja.. ya tapi mereka punya Dalil dan logika mereka masing2.
Begitu juga dalam ibadah2 lain ada hal2 yg berbeda dalam pelaksanaan nya misalnya mengenai Pengertian Musyafir ada yg mengatakan pada zaman sekarang tidak ada lagi yg namanya musyafir atau orang dalam perjalanan jauh?. karena walaupun jarak nya jauh tetapi waktu tempuh hanya beberapa jam saja bahkan menit saja. Misal nya Jakarta Lintau walaupun jarak nya ratusan km tetapi karena bisa ditempuh hitungan jam dengan kenderaan pesawat dan mobil yg lengkap dgn fasilitas AC, maka mereka menganggap tidak perlu sholat nya di jamak dan puasa nya di kodo atau dibatalkan? karena tidak menimbulkan kondisi badan yg capek dan sholat dapat dikerjakan setiap waktu.
Tetapi ada juga yang berpendapat mumpung ada fasilitas ya dimanfaatkan saja fasilitas tsb.. Agama itu tidak mempersulit ummat NYA kata yg menganut aliran yg melakukan sholat di jamak atau puasa nya di batalkan.
Begitu juga dalam pelaksanaan Haji di Mekkah salah satu rukun Haji adalah melaksanakan Mabit/menginap atau istrihat di Mina yg panas nya luar biasa bagi Jamaah Haji biasa karena tidak ada fasilitas AC di tempat mereka menginap.. melihat kondisi yg berat tsb mereka banyak yang melakukan nafar awal ( hanya 2 Hari saja Mabit nya atau meninggalkan Mina sebelum mata hari TERBENAM tgl 12 Zulhijah), tetapi banyak juga yg berpendapat bahwa semakin lama menderita semakin banyak pahala nya sehingga mengambil yg namanya nafar tsani yaitu menginap sd 5 Hari di Mina tsb ?..
dan sekali lagi semua nya itu ada dasar hadis dan pegangan bagi mereka nya. Bahkan ekstreem nya banyak juga yg tidak mau naik kendaraan bus, mereka lebih baik jalan kaki dan kalau naik bus ya cari bus yg tidak ada atap nya sehingga panas matahari bisa dinikmati mereka dan mereka punya prinsip semakin banyak penderitaan dalam melaksanakan ibadah Haji tsb semakin besar pahala nya? ..
Demikian berbagai pendapat dalam Agama Kita, mana yg benar ?
Wuallah wuallam bishawab..
Wassalam AA
Kreo 3 Syawal 1444 H
Karya Tulis : H. Amril Arief
Fatra efendi
01 Agustus 2023 11:58:34
Semoga apa yang telah kita rencanakan dan sepakati bersama bisa berjalan dengan lancar...